Dalam Islam, rezeki bukan hanya soal banyaknya harta, tetapi juga keberkahan, ketenangan, dan manfaat yang dirasakan. Ada orang yang penghasilannya besar tetapi hidupnya sempit, gelisah, dan penuh masalah. Sebaliknya, ada yang penghasilannya sederhana namun terasa cukup dan penuh keberkahan.
Al-Qur’an dan hadits menjelaskan bahwa perilaku tertentu dapat menjadi sebab tertutupnya pintu rezeki. Berikut penjelasan 8 perbuatan penutup rezeki, lengkap dengan dalil dan dampak nyatanya dalam kehidupan.
1. Curang
Curang dalam jual beli, pekerjaan, timbangan, atau amanah termasuk dosa besar.
Dalil:
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.”
(QS. Al-Muthaffifin: 1)
Penjelasan:
Curang memang terlihat menguntungkan sesaat, tetapi menghilangkan keberkahan harta. Dalam hadits disebutkan bahwa kejujuran mendatangkan keberkahan, sedangkan dusta dan kecurangan menghapusnya.
Dampak nyata:
-
Usaha sulit berkembang
-
Rezeki cepat habis
-
Kehilangan kepercayaan orang lain
2. Mencuri
Mencuri bukan hanya mengambil barang fisik, tetapi juga waktu kerja, ide, data, dan hak orang lain.
Dalil:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya…”
(QS. Al-Ma’idah: 38)
Penjelasan:
Harta hasil curian tidak pernah membawa ketenangan. Ia menjadi sebab sempitnya hidup dan tertahannya pertolongan Allah.
Dampak nyata:
-
Hidup penuh rasa takut
-
Rezeki terasa berat dan tidak nikmat
-
Keturunan ikut terdampak secara moral
3. Korupsi
Korupsi adalah bentuk pencurian yang paling merusak karena merugikan banyak orang.
Dalil:
“Barang siapa berkhianat (ghulul), maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya.”
(QS. Ali Imran: 161)
Data & Fakta Sosial:
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tingkat korupsi tinggi berkorelasi dengan kemiskinan struktural, rusaknya layanan publik, dan meningkatnya kriminalitas.
Dampak nyata:
-
Rezeki tidak berkah meski melimpah
-
Hidup penuh kecemasan
-
Kehancuran nama baik keluarga
4. Hasut
Hasut adalah mengadu domba agar terjadi konflik.
Dalil:
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.”
(HR. Muslim)
Penjelasan:
Orang yang gemar menghasut sering kehilangan jaringan sosial, padahal relasi yang baik adalah salah satu pintu rezeki terbesar.
Dampak nyata:
-
Dijauhi orang
-
Hilang peluang kerja dan usaha
-
Hidup penuh permusuhan
5. Fitnah
Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan karena menghancurkan kehormatan dan masa depan seseorang.
Dalil:
“Fitnah itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.”
(QS. Al-Baqarah: 191)
Penjelasan:
Fitnah membuat doa sulit diijabah karena menyakiti hamba Allah tanpa hak.
Dampak nyata:
-
Hati gelap dan gelisah
-
Rezeki seret tanpa sebab jelas
-
Balasan keburukan yang berantai
6. Sombong
Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
Dalil:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesombongan menutup pintu rezeki karena Allah mencintai hamba yang rendah hati.
Dampak nyata:
-
Sulit menerima nasihat
-
Dijauhi orang baik
-
Gagal berkembang meski punya potensi
7. Merendahkan Orang Lain
Merasa diri lebih baik sambil meremehkan orang lain adalah penyakit hati.
Dalil:
“Janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka.”
(QS. Al-Hujurat: 11)
Penjelasan:
Merendahkan orang lain berarti menghina ciptaan Allah, yang bisa menjadi sebab tertolaknya amal dan doa.
Dampak nyata:
-
Hubungan rusak
-
Kehilangan dukungan sosial
-
Rezeki terhambat dari arah yang tak disangka
8. Memuji Diri Sendiri
Membanggakan diri dan merasa paling benar dapat mematikan keikhlasan.
Dalil:
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci.”
(QS. An-Najm: 32)
Penjelasan:
Rezeki sangat erat dengan keikhlasan dan tawadhu’. Ketika seseorang sibuk memuji diri, Allah bisa mencabut keberkahan amalnya.
Dampak nyata:
-
Amal terasa berat
-
Usaha stagnan
-
Mudah iri terhadap keberhasilan orang lain
Penutup: Membuka Pintu Rezeki dengan Akhlak
Jika perbuatan di atas adalah penutup rezeki, maka pembukanya adalah kebalikannya:
-
Jujur
-
Amanah
-
Rendah hati
-
Menjaga lisan
-
Menghormati orang lain
Allah berfirman:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Talaq: 2–3)
Rezeki bukan hanya dicari, tetapi dijaga dengan akhlak.
