Banyak orang tua merasa khawatir ketika anaknya terlihat sulit memahami pelajaran matematika. Padahal, kesulitan ini sangat umum dan bisa diatasi jika diketahui penyebabnya. Berikut penjelasan lengkap beserta solusi praktis yang bisa langsung diterapkan.
1. Konsep Dasar Matematika Belum Kuat
Penyebab:
Anak sering menghafal rumus tanpa benar-benar memahami konsep dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, atau nilai tempat.
Cara Mengatasinya:
-
Ulangi konsep dasar secara bertahap
-
Gunakan benda nyata (kelereng, pensil, uang)
-
Jangan terburu-buru naik ke materi selanjutnya
👉 Matematika itu bertingkat, satu konsep lemah akan memengaruhi semuanya.
2. Metode Belajar Kurang Sesuai dengan Gaya Anak
Penyebab:
Setiap anak memiliki gaya belajar berbeda: visual, auditori, atau kinestetik. Jika metode tidak cocok, anak cepat bingung.
Cara Mengatasinya:
-
Anak visual: gunakan gambar, warna, diagram
-
Anak auditori: jelaskan sambil bercerita
-
Anak kinestetik: belajar sambil praktik atau bermain
3. Takut atau Trauma terhadap Matematika
Penyebab:
Pernah dimarahi, dipermalukan, atau sering mendapat nilai jelek sehingga muncul anggapan “matematika itu sulit”.
Cara Mengatasinya:
-
Hindari memarahi saat anak salah
-
Beri pujian atas usaha, bukan hanya hasil
-
Ciptakan suasana belajar yang santai
💡 Rasa aman membuat otak anak lebih mudah menerima pelajaran.
4. Kurang Latihan dan Konsistensi
Penyebab:
Matematika membutuhkan latihan rutin. Jika jarang berlatih, anak mudah lupa.
Cara Mengatasinya:
-
Latihan singkat tapi rutin (10–15 menit/hari)
-
Gunakan soal bertahap dari mudah ke sulit
-
Sisipkan matematika dalam aktivitas sehari-hari
Contoh: menghitung kembalian belanja atau membagi makanan.
5. Cara Mengajar Terlalu Cepat atau Terlalu Abstrak
Penyebab:
Penjelasan terlalu cepat atau langsung ke simbol dan rumus tanpa contoh konkret.
Cara Mengatasinya:
-
Mulai dari contoh nyata → gambar → simbol
-
Pastikan anak benar-benar paham sebelum lanjut
-
Ajak anak menjelaskan ulang dengan bahasanya sendiri
Kesimpulan
Anak sulit memahami matematika bukan karena tidak pintar, tetapi karena cara belajar dan pendekatan yang belum tepat. Dengan kesabaran, metode yang sesuai, dan latihan konsisten, kemampuan matematika anak bisa meningkat secara signifikan.
