Brain Rot: Bahaya Konten Pendek bagi Otak dan Kesehatan Mental

konten pendek bisa tetap dinikmati — asal dengan bijak dan seimbang. Untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif, penting memperhatikan durasi, jenis
Brain Rot: Bahaya Konten Pendek bagi Otak dan Kesehatan Mental

Apa Itu Brain Rot?

“Brain rot” di sini dipahami sebagai efek negatif — non-medis — akibat konsumsi konten pendek secara berlebihan, yang bisa memengaruhi cara kita berpikir, fokus, dan belajar. Konten pendek sering menampilkan rangkaian video singkat dengan stimulasi tinggi, memancing dopamin, dan cocok untuk hiburan cepat. Namun, ketika dikonsumsi tanpa kontrol, ada potensi dampak kognitif dan psikologis jangka panjang.


Temuan Penelitian — Bukti dan Indikasi

Berikut beberapa temuan dari penelitian akademik yang mendukung kekhawatiran tentang efek konsumsi konten pendek:

  • Sebuah studi di IAIN Palangka Raya (program Pendidikan Agama Islam) menemukan bahwa mahasiswa yang aktif menggunakan TikTok rata-rata menonton ~2,8 jam/hari. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam produktivitas belajar (sekitar 35%) dan penurunan nilai akademik (12–15%). Mereka mengalami kesulitan mempertahankan konsentrasi jangka panjang serta membutuhkan waktu 15–30 menit untuk “kembali fokus” setelah menggunakan aplikasi — indikasi fenomena “TikTok Brain”. E-Jurnal Kampus Akademik+1

  • Studi dari IPB University menunjukkan bahwa mahasiswa yang menonton video berdurasi pendek (short-form) 1–2 jam per hari melaporkan bahwa kebiasaan tersebut memengaruhi rentang perhatian (attention span) mereka serta kebiasaan belajar — membuat mereka lebih sulit fokus pada tugas yang membutuhkan konsentrasi jangka panjang. VMSCI+1

  • Penelitian kuantitatif pada remaja di Tiongkok menunjukkan bahwa intensitas penggunaan video pendek berhubungan positif dengan “short video addiction” (kecanduan video pendek) dan penurunan kontrol perhatian (attention control). Artinya, semakin sering seseorang menonton video pendek, semakin besar kemungkinan terjadi penurunan kemampuan mengontrol perhatian. ScienceDirect

  • Selain itu, ada temuan bahwa kecanduan video pendek dapat berdampak negatif pada fungsi memori serta motivasi belajar dan kesehatan mental, terutama pada remaja/anak muda. MDPI+1

Penelitian-penelitian ini — walaupun masih tergolong baru dan dengan batasan studi — memberikan gambaran bahwa konsumsi konten pendek secara intensif dapat berdampak pada konsentrasi, kebiasaan belajar, kontrol perhatian, dan fungsi kognitif seperti memori dan daya ingat.


Kenapa Ini Bisa Terjadi? — Penjelasan dari Perspektif Psikologi & Otak

Berdasarkan penelitian di atas dan literatur terkait:

  • Konten pendek memberi stimulasi tinggi dan cepat — video berganti dengan cepat, sering memancing rasa penasaran dan “hadiah” dopamin instan. Ini melatih otak untuk lebih nyaman dengan rangsangan cepat — sehingga tugas yang menuntut fokus lama menjadi terasa sulit. ScienceDirect+2The Times of India+2

  • Ketika otak terbiasa pada pola stimulus cepat dan “reward instan”, daya tahan untuk fokus pada hal yang lambat, butuh konsentrasi, atau kompleks menjadi menurun — misalnya membaca teks panjang, belajar mendalam, analisis, dan lain-lain. The Times of India+2VMSCI+2

  • Kontrol perhatian dan memori tampaknya juga terdampak: studi terhadap pengguna muda menunjukkan bahwa kecanduan video pendek (short-form video addiction) berkorelasi dengan penurunan fungsi memori serta gangguan motivasi akademik. MDPI+1


Implikasi — Mengapa Ini Penting

Berdasarkan data di atas, konsumsi konten pendek secara terus-menerus dapat menyebabkan:

  • Penurunan kualitas belajar dan produktivitas akademik

  • Kesulitan mempertahankan konsentrasi dan fokus

  • Penurunan kemampuan berpikir kritis, analitis, atau mendalami suatu topik

  • Potensi kecanduan digital / ketergantungan pada stimulus cepat

  • Gangguan memori, motivasi belajar, dan – dalam jangka panjang – kemungkinan efek negatif pada kesehatan mental


Cara Mengantisipasi Berdasarkan Penelitian

Berdasarkan hasil dan rekomendasi dari studi-studi tersebut, berikut rekomendasi praktis:

  • Batasi durasi konsumsi konten pendek. Penelitian menunjukkan bahwa 1–2 jam per hari sudah berkaitan dengan dampak negatif. VMSCI+2ScienceDirect+2

  • Perbanyak konsumsi konten yang menuntut fokus jangka panjang: bacaan, video edukatif panjang, diskusi, kegiatan yang membutuhkan konsentrasi.

  • Terapkan jeda setelah scroll atau nonton video: beri jeda minimal 15–30 menit — penelitian menunjukkan diperlukan waktu re‐fokus setelah terpapar video pendek. E-Jurnal Kampus Akademik+1

  • Sadari potensi kecanduan: jika Anda merasa sulit berhenti menonton, atur mekanisme waktu atau “detoks digital”.


Kesimpulan

Kekhawatiran tentang fenomena “brain rot” akibat konsumsi konten pendek bukan semata-mitos. Sejumlah penelitian empiris — baik di Indonesia maupun internasional — menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan video pendek secara intensif dengan penurunan perhatian, konsentrasi, kontrol kognitif, memori, dan kualitas belajar.

Artinya: konten pendek bisa tetap dinikmati — asal dengan bijak dan seimbang. Untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif, penting memperhatikan durasi, jenis konten, dan keseimbangan antara hiburan cepat dengan stimulasi intelektual yang lebih mendalam.


📚 Referensi

  • Chiossi, F., Haliburton, L., Ou, C., Butz, A., & Schmidt, A. (2023). Short-Form Videos Degrade Our Capacity to Retain Intentions: Effect of Context Switching On Prospective Memory. arXiv preprint. arXiv

  • Hartanto, L. dkk. (2025). Reels to Remembrance: Attention Partially Mediates the Relationship Between Short-Form Video Addiction and Memory Function Among Youth. Healthcare (MDPI). MDPI

  • Wildan Ali (2025). Dampak Konsumsi Short-Form Video pada Rentang Perhatian Anak Usia 9–12 Tahun. Journal of Innovation Research and Knowledge (JIRK), Vol. 5, No. 6. mail.bajangjournal.com+1

  • Alfatih, M. F., Nashwandra, N. B., Nugraha, N. I., Banyubasa, A., Simangunsong, G. A., Barus, I. R. G., & Fami, A. (2024). The Influence of TikTok Short-Form Videos on Attention Span and Study Habits of Students in College of Vocational Studies IPB University. Edutech Journal. E-Journal UPI

  • “Watching a lot of Reels, Shorts and TikTok may impair attention, increase stress and anxiety, and disrupt sleep” — ulasan meta-analisis terhadap 98.299 orang dari 71 studi terkait short-form video dan dampaknya pada kognisi & kesehatan mental. Business Standard+1

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

Mandiri - Saifullah (1460019181044)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.

Penulis

Saifullah.id
PT Saifullah Digital Advantec

Posting Komentar

Tulis komentar anda di bawah ini, lalu centang Beri Tahu Saya agar mendapatkan notifikasi saat kami membalas, lalu tekan PUBLIKASIKAN