Pada halaman 50 buku Sejarah kelas X (sepuluh) SMK Kurikulum Merdeka, peserta didik diminta untuk menyelesaikan Lembar Aktivitas 7.
Dalam aktivitas ini, siswa diarahkan untuk menganalisis serta menguraikan berbagai aspek sejarah Kepulauan Banda pada abad ke-6.
Berikut disajikan jawaban dari setiap pertanyaan yang terdapat pada Lembar Aktivitas 7 tersebut.
SOAL
- Analisislah Sumber Daya Alam (SDA) Kepulauan Banda pada abad ke-6 yang menjadi daya tarik berbagai bangsa datang ke kepulauan itu? Jelaskan pula manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari kalian?
- Kegiatan ekonomi apa yang menonjol di Kepulauan Banda? Jelaskan!
- Jelaskan bagaimana reaksi rakyat Banda menyikapi berbagai bangsa Eropa yang datang ke Kepulauan Banda?
- Jelaskan hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, pada tahun 1667?
KUNCI JAWABAN
Pada abad ke-6, pala dari Banda menjadi komoditas unggulan yang menarik perhatian berbagai bangsa untuk datang dan berdagang di wilayah ini. Para pedagang dari pesisir utara Jawa, Melayu, Arab, India, Cina, hingga Eropa turut berlayar ke Banda demi memperoleh rempah-rempah berharga tersebut.
Nilai pala begitu tinggi karena penggunaannya yang beragam, tidak hanya sebagai bumbu dapur, tetapi juga untuk pengobatan, pengharum ruangan, hingga pengawet makanan.
Beberapa manfaat penting rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
-
Obat tradisional: Beragam jenis rempah dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan digunakan dalam berbagai ramuan herbal.
-
Pengharum ruangan: Pala sering dijadikan bahan dasar dalam pembuatan pengharum alami.
-
Bumbu masakan: Rempah-rempah menjadi unsur penting dalam kuliner, menambah cita rasa serta aroma khas pada makanan.
-
Pengawet alami: Kandungan antimikroba dalam rempah membantu menjaga ketahanan makanan sebelum ditemukan teknologi pendingin modern.
-
Perkebunan rempah-rempah: Wilayah Banda terkenal sebagai penghasil utama pala dan fuli, yang sejak lama menjadi komoditas unggulan. Hasil perkebunan ini menjadi tulang punggung perekonomian lokal sekaligus faktor yang menjadikan Banda dikenal di kancah perdagangan dunia.
-
Perikanan: Selain hasil perkebunan, sektor perikanan juga memiliki peran penting. Perairan Banda yang kaya akan sumber daya laut, terutama ikan layang (Decapterus), menjadi salah satu andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan pangan.
-
Pariwisata: Di masa modern, Banda berkembang sebagai destinasi wisata sejarah dan bahari. Benteng-benteng peninggalan kolonial, jejak perdagangan rempah masa lampau, serta keindahan bawah laut Banda menjadikan kawasan ini tujuan favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.
Namun, seiring berjalannya waktu, terkuaklah ambisi tersembunyi bangsa Eropa — yaitu keinginan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah Banda.
Keserakahan dan ambisi kekuasaan ini kemudian menimbulkan konflik besar, ketika bangsa-bangsa Eropa, khususnya Belanda dan Inggris, mulai berebut kendali atas Kepulauan Banda melalui invasi dan pendudukan militer.
Menyadari ancaman tersebut, rakyat Banda bangkit melawan. Mereka tidak lagi menyambut para pendatang asing dengan keramahan, melainkan berjuang mempertahankan tanah air dari upaya penjajahan.
Sikap ini menjadi cerminan semangat perjuangan dan keberanian rakyat Banda dalam menghadapi kekuatan kolonial yang berusaha menindas mereka.
4. Pulau Run di Kepulauan Banda memiliki hubungan sejarah yang menarik dengan Manhattan, New York, melalui Perjanjian atau Traktat Breda yang ditandatangani pada tahun 1667.
Traktat tersebut merupakan perjanjian damai yang mengakhiri perang antara Inggris dan Belanda. Dalam kesepakatan itu, Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda sebagai bagian dari negosiasi. Sebagai gantinya, Belanda menyerahkan koloni Nieuw Amsterdam di Amerika Utara kepada Inggris.
Setelah berada di bawah kekuasaan Inggris, Nieuw Amsterdam berganti nama menjadi New York, yang kemudian berkembang menjadi salah satu kota paling berpengaruh di dunia saat ini.
Peristiwa ini menunjukkan betapa berharganya rempah-rempah pada masa itu—hingga sebuah pulau kecil di Kepulauan Banda dapat ditukar dengan wilayah yang kini menjadi pusat ekonomi global. Hal ini sekaligus mencerminkan persaingan geopolitik abad ke-17, ketika bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba memperluas kekuasaan dan menguasai jalur perdagangan dunia.
Melalui Lembar Aktivitas 7 pada halaman 50 buku Sejarah Kelas X SMK Kurikulum Merdeka, siswa diajak untuk menganalisis secara mendalam peran penting Kepulauan Banda dalam sejarah global. Dengan mempelajari peristiwa ini, siswa tidak hanya memahami fakta sejarah, tetapi juga dapat mengaitkannya dengan konteks kehidupan modern, seperti nilai strategis sumber daya alam dan dampaknya terhadap hubungan antarbangsa.
